
Mengenal BNSP
Rujukan undang-undang dan peraturan yang mendasari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Indonesia meliputi:
Undang-Undang:
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: Pasal 18 ayat (5) undang-undang ini menjadi dasar hukum pembentukan BNSP sebagai lembaga independen untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pasal 61 mengatur tentang hubungan pendidikan dan sertifikasi kompetensi.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian: Undang-undang ini juga relevan dalam konteks sertifikasi kompetensi kerja di sektor industri.
Peraturan Pemerintah:
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi:
Peraturan ini menjadi dasar hukum pembentukan dan fungsi BNSP sebagai lembaga independen yang bertanggung jawab kepada Presiden.
Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2012 tentang Sertifikasi Kompetensi dan Sertifikasi Usaha di Bidang Pariwisata:
Peraturan ini mengatur sertifikasi kompetensi di sektor pariwisata, termasuk sertifikasi oleh BNSP.
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Latihan Kerja Nasional:
Peraturan ini mengatur sistem pelatihan kerja nasional yang berkaitan dengan sertifikasi kompetensi.
Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2018 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi:
PP ini mengatur peran BNSP sebagai lembaga yang menjamin kompetensi tenaga kerja, termasuk dalam hal sertifikasi kompetensi kerja. PP ini juga mengatur tentang reposisi BNSP sebagai lembaga nonstruktural, pemisahan kewenangan, dan akreditasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
BNSP merupakan badan independen yang bertanggung jawab kepada Presiden yang memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personil dan bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi bagi tenaga kerja. Pembentukan BNSP merupakan bagian integral dari pengembangan paradigma baru dalam sistem penyiapan tenaga kerja yang berkualitas. Berbeda dengan paradigma lama yang berjalan selama ini, sistem penyiapan tenaga kerja dalam format paradigma baru terdapat dua prinsip yang menjadi dasarnya, yaitu: pertama, penyiapan tenaga kerja didasarkan atas kebutuhan pengguna (demand driven); dan kedua, proses diklat sebagai wahana penyiapan tenaga kerja dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan berbasis kompetensi (Competency Based Training / CBT). Pengembangan sistem penyiapan tenaga kerja dengan paradigma baru ini dimulai pada awal tahun 2000 yang ditandai dengan ditandatanganinya Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara Menteri Tenaga Kerja, Menteri Pendidikan Nasional, Ketua Umum Kadin Indonesia.


Apa Itu Sertifikasi BNSP?
Sertifikasi BNSP adalah pengakuan resmi yang diberikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kepada individu yang telah memenuhi standar kompetensi tertentu dalam bidang pekerjaan atau profesi.
BNSP merupakan lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah Indonesia untuk memastikan bahwa tenaga kerja di Indonesia memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri dan standar nasional maupun internasional.
Sertifikasi ini didapatkan melalui proses uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah mendapatkan lisensi dari BNSP.
Uji kompetensi dirancang untuk mengukur kemampuan seseorang berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), standar internasional, atau standar khusus yang relevan dengan bidang profesi tertentu.
Dengan memiliki sertifikasi BNSP, seseorang tidak hanya diakui memiliki keahlian yang memenuhi standar, tetapi juga lebih berpeluang untuk bersaing di pasar kerja.


Jenis Sertifikasi Profesi
Sertifikasi Profesi KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia):
Sertifikasi ini mengacu pada standar kompetensi yang telah ditetapkan dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang mencakup berbagai jenjang kualifikasi mulai dari level 1 hingga level 9.
Sertifikasi Profesi Kualifikasi Okupasi Nasional:
Sertifikasi ini mengacu pada kualifikasi okupasi atau jabatan tertentu yang diakui secara nasional.
Sertifikasi Profesi Paket (Cluster):
Sertifikasi ini mencakup beberapa unit kompetensi yang terkait dan membentuk suatu paket keahlian.
Sertifikasi Profesi Unit Kompetensi:
Sertifikasi ini fokus pada satu unit kompetensi tertentu, seperti sertifikat ahli K3 atau sertifikat pemrogram.
Sertifikasi Profisiensi:
Sertifikasi ini memberikan pengakuan atas kompetensi seseorang dalam suatu bidang, biasanya berdasarkan standar industri atau organisasi.


Bidang Sertifikasi dan Pelatihan


Bidang Administrasi:
BNSP menyediakan sertifikasi dan pelatihan untuk berbagai keahlian di bidang administrasi, seperti staff administrasi, pelayanan prima, tata usaha, personal assistant, sekretaris, digital filling, digital marketing dan lainnya.
Bidang Bahasa
BNSP menyediakan sertifikasi dan pelatihan untuk berbagai keahlian di bidang Bahasa, seperti penerjemah teks umum, penerjemah tersumpah, juru bahasa isyarat dengar, dan lainnya.
Bidang Instruktur – Training of Trainer (TOT)
BNSP menyediakan sertifikasi dan pelatihan untuk berbagai keahlian di bidang Instruktur, seperti Training of Trainer (TOT) level 3 sebagai instruktur junior/asisten, level 4 sebagai instruktur pertama, level 5 sebagai instruktur senior/pengajar vokasi, level 6 sebagai instruktur master/mentor.
Bidang Kewirausahaan:
BNSP menyediakan sertifikasi dan pelatihan untuk berbagai keahlian di bidang Bahasa, seperti kasir, konsultan pendamping UMKM junior, pengelola usaha mikro, dan lainnya.
Bidang Lain:
BNSP juga menawarkan sertifikasi dan pelatihan dalam berbagai bidang lainnya, seperti sumber daya manusia (HR), industrial relation, ahli pangan, manajemen keuangan, keperawatan, agrobisnis dan bidang lainnya.










Manfaat Sertifikasi BNSP


Pengakuan Profesional:
Sertifikat BNSP menjadi bukti kompetensi dan keahlian yang diakui secara nasional.
Peluang Karir:
Sertifikasi BNSP dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan, promosi jabatan, dan kenaikan gaji.
Akses Pengembangan Karier:
Sertifikasi BNSP dapat membuka akses ke berbagai kesempatan pengembangan karir, baik di dalam negeri maupun internasional.
Peningkatan Kredibilitas:
Sertifikasi BNSP dapat meningkatkan kredibilitas seseorang di mata atasan, rekan kerja, dan pemangku kepentingan.
Siapa yang Perlu Sertifikasi BNSP?


✅ Lulusan pelatihan/kuliah vokasi
✅ Karyawan/pekerja profesional
✅ Freelancer di bidang tertentu (terjemahan, desain, IT, dll.)
✅ Guru, instruktur, asesor, dan tenaga pelatihan
✅ Pencari kerja yang ingin membuktikan kompetensinya
Bagaimana Proses Sertifikasi BNSP?


Registrasi & Pengumpulan Dokumen
Asesmen Mandiri (APL-01 & APL-02)
Uji Kompetensi (Observasi, Wawancara, Simulasi, dll.)
Keputusan Asesor
Penerbitan Sertifikat oleh BNSP
Cara Mendapatkan Sertifikasi Profesi BNSP


Pilih Skema Pelatihan & Sertifikasi
JAH Training Center menyediakan pelatihan dan uji kompetensi profesi untuk berbagai skema (Bahasa, Administasi Perkantoran Modern, Training of Trainer [TOT], profesi kerja lainnya). Pastikan skema yang Anda minati tersedia (misalnya TOT KKNI Level 3–6 atau sertifikasi profesi terkait bidang Anda).
Daftar Pelatihan di JAH
Hubungi admin JAH melalui kontak dibawah ini:
Isi formulir pendaftaran, lampirkan dokumen: KTP, Ijazah, CV, Pas Foto, Portofolio (jika diperlukan).
Lakukan pembayaran biaya pelatihan sesuai ketentuan.
Mengikuti Pelatihan & Asesmen Mandiri
Ikuti sesi pelatihan (bisa online/offline).
Isi asesmen mandiri terkait unit kompetensi.
Uji Kompetensi di TUK JAH
Setelah pelatihan, dilanjutkan ke tahap uji kompetensi.
Ujiannya meliputi praktik, wawancara, dan/atau tes tertulis sesuai skema kompetensi.
Penilaian & Sertifikat
Asesor dari LSP akan menilai: dinyatakan kompeten → hasil disampaikan ke BNSP.
Setelah dinyatakan Kompeten, Anda menerima Sertifikat Kompetensi BNSP (berlaku nasional).


Biaya Sertifikasi BNSP


Biaya sertifikasi BNSP sering menjadi pertimbangan penting bagi banyak profesional yang ingin meningkatkan kompetensi mereka. Sertifikasi ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan atas keahlian yang dimiliki, tetapi juga membuka peluang karier yang lebih luas.
Di tahun 2025, biaya sertifikasi BNSP bervariasi tergantung pada sektor dan jenis kompetensi yang diuji, menjadikannya pilihan yang fleksibel untuk berbagai kalangan.
Selain biaya, sertifikasi BNSP memberikan banyak manfaat, seperti pengakuan nasional dan internasional, peningkatan gaji, hingga akses ke pekerjaan yang lebih prestisius.
Dengan perkembangan kebutuhan tenaga kerja yang semakin spesifik, investasi pada sertifikasi ini menjadi sangat relevan.
Informasi terkini tentang biaya sertifikasi BNSP dapat membantu kamu mempersiapkan diri lebih baik dalam menghadapi persaingan.
Mengapa Uji Kompetensi Penting?


Di era persaingan kerja yang semakin ketat, memiliki ijazah atau pengalaman kerja saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa seseorang benar-benar kompeten dalam bidangnya.
Nah, itulah mengapa uji kompetensi menjadi sangat penting. Uji kompetensi bukan hanya sekadar tes, tetapi juga alat untuk memastikan bahwa seseorang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional sesuai dengan standar industri.
Namun, lebih dari itu, uji kompetensi juga menjadi tolak ukur kualitas tenaga kerja yang dapat membantu perusahaan, institusi pendidikan, hingga individu dalam meningkatkan daya saing.
Tanpa uji kompetensi, sulit untuk membedakan antara seseorang yang benar-benar ahli dengan yang hanya memiliki pengalaman tanpa keahlian mendalam.
Tantangan dan Tips Lolos Ujian Sertifikasi BNSP


Menghadapi ujian sertifikasi BNSP memang bisa terasa menantang, terutama jika kamu belum memiliki pengalaman mengikuti uji kompetensi sebelumnya.
Namun, tantangan ini bisa diatasi dengan persiapan yang matang. Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mempelajari dokumen skema sertifikasi yang akan kamu ikuti.
Di sana tercantum unit-unit kompetensi, elemen, serta kriteria unjuk kerja yang akan menjadi acuan penilaian.
Setelah itu, kamu bisa mengikuti Program peningkatan kapasitas pra-sertifikasi atau bimbingan teknis yang biasanya disediakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
Dalam program peningkatan kapasitas tersebut, kamu akan lebih memahami alur pelaksanaan ujian, cara menghadapi asesor, serta bagaimana menyusun portofolio sebagai bukti kompetensi.
Pastikan juga kamu memiliki Google Scholar ID (jika dibutuhkan), mengisi data diri secara benar, dan mempersiapkan dokumen-dokumen pendukung lain sebelum hari asesmen.
Kesalahan teknis kecil bisa berdampak besar terhadap proses verifikasi data, jadi pastikan semua persiapan dilakukan dengan cermat.
📌 Catatan Penting:
Sertifikasi BNSP berlaku 3-5 tahun dan dapat diperpanjang tergantung bidang profesi.
Hanya sertifikat dengan logo Garuda + BNSP + LSP yang diakui secara nasional.
Sertifikasi ini sangat penting untuk pengakuan kompetensi, kesiapan kerja, dan akses pasar kerja nasional dan internasional.
Gambaran Umum Materi Ujian Sertifikasi BNSP


Materi yang diujikan dalam ujian sertifikasi BNSP tidak bersifat seragam, melainkan bergantung pada skema atau bidang yang kamu ikuti.
Misalnya, materi untuk skema barista akan berbeda dengan skema di bidang administrasi perkantoran.
Namun demikian, secara umum terdapat tiga aspek penting yang selalu menjadi bagian dalam uji kompetensi, yaitu aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja.
Pengetahuan Dasar dalam Ujian Sertifikasi BNSP
Aspek pertama yang akan diujikan adalah pengetahuan dasar di bidang yang kamu pilih.
Pengetahuan ini mencakup pemahaman terhadap teori dasar, prinsip kerja, hingga regulasi yang mengatur bidang tersebut.
Selain itu, kamu juga akan diuji seputar penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang menjadi bagian tak terpisahkan dari hampir semua profesi.
Pemahaman terhadap perundang-undangan dan kode etik juga menjadi indikator penting yang akan dilihat oleh asesor selama ujian sertifikasi BNSP berlangsung.
Karena itu, kamu disarankan mempelajari kembali teori dan pedoman yang berkaitan langsung dengan pekerjaanmu.
Penguasaan Keterampilan Teknis dan Non-Teknis
Ujian sertifikasi BNSP juga akan menilai sejauh mana keterampilan praktismu. Hal ini meliputi kemampuan dalam menggunakan alat, menyelesaikan tugas secara efisien, serta menyusun laporan atau dokumentasi kerja sesuai prosedur yang berlaku.
Tak hanya itu, kemampuan komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah juga akan menjadi bagian dari penilaian.
Penguasaan keterampilan ini biasanya diuji melalui simulasi kerja, studi kasus, atau praktik langsung yang disesuaikan dengan standar kompetensi nasional.
Oleh karena itu, kamu perlu melatih diri menghadapi berbagai skenario kerja nyata sesuai bidang sertifikasi.
Penilaian Sikap Kerja dalam Ujian Sertifikasi BNSP
Tak kalah penting, sikap kerja menjadi aspek terakhir yang dinilai dalam ujian. BNSP menekankan pentingnya etika, tanggung jawab, dan disiplin dalam dunia kerja.
Kamu harus menunjukkan sikap profesional, menjaga komunikasi yang baik dengan asesor maupun sesama peserta, serta mampu bekerja sama dalam tim.
Sikap kerja yang baik menjadi penunjang keberhasilan dalam ujian karena menunjukkan bahwa kamu tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu bekerja dengan karakter dan kepribadian yang sesuai dengan standar industri.
Ciri Umum Sertifikat Asli BNSP


Untuk bisa membedakan antara sertifikat palsu vs asli BNSP, penting untuk tahu dulu ciri-ciri dokumen asli. Sertifikat BNSP memiliki beberapa karakteristik yang sulit ditiru:
Dicetak oleh LSP Resmi
Sertifikat BNSP hanya dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah terlisensi oleh BNSP. Setiap sertifikat pasti mencantumkan nama LSP, nomor lisensi, dan tanda tangan pejabat yang sah.
Ada Nomor Registrasi Unik
Setiap sertifikat asli memiliki nomor registrasi unik yang bisa diverifikasi langsung melalui situs resmi BNSP. Jika nomor tersebut tidak ditemukan dalam database, maka besar kemungkinan itu palsu.
Format dan Desain Standar
Desain sertifikat BNSP sangat khas. Mulai dari logo, warna, jenis font, dan tata letaknya sudah diatur. Bila tampak terlalu mencolok, desainnya tidak profesional, atau terkesan asal-asalan, patut dicurigai.
Dilindungi oleh Tanda Keamanan
Sertifikat asli biasanya memiliki watermark atau hologram sebagai fitur pengaman. Elemen ini sulit dipalsukan tanpa alat khusus.
Tanda-Tanda Sertifikat Palsu BNSP


Sayangnya, masih banyak orang yang terkecoh karena tidak tahu cara membedakan sertifikat palsu vs asli BNSP. Berikut penjelasan tentang ciri-ciri umum sertifikat palsu:
Tidak Diterbitkan oleh LSP Resmi
Banyak sertifikat palsu mencantumkan nama lembaga fiktif atau bahkan tidak mencantumkan LSP sama sekali. Jika Anda tidak bisa menemukan informasi tentang LSP tersebut di situs BNSP, maka perlu waspada.
Nomor Registrasi Tidak Valid
Cek nomor registrasi sangat penting. Jika nomor tersebut tidak bisa ditemukan atau malah merujuk pada orang lain, maka itu adalah tanda bahwa sertifikat Anda tidak sah.
Tampilan Tidak Profesional
Banyak sertifikat palsu memiliki desain yang berantakan. Misalnya, kesalahan penulisan, warna mencolok, kualitas cetak buruk, atau logo BNSP yang buram.
Tidak Ada Proses Asesmen
Sertifikat BNSP hanya diberikan setelah peserta melalui asesmen atau uji kompetensi. Jika Anda mendapat sertifikat tanpa melalui proses apa pun, bisa dipastikan itu palsu.
Dampak dan Risiko Memiliki Sertifikat Palsu BNSP


Memakai sertifikat palsu bukan hanya sekadar kesalahan, tapi bisa berdampak hukum. Berikut risiko yang perlu diwaspadai jika menggunakan sertifikat BNSP palsu:
Sanksi Hukum
Menggunakan dokumen palsu termasuk pelanggaran hukum. Jika ketahuan, Anda bisa dikenakan pidana sesuai KUHP Pasal 263 tentang pemalsuan dokumen.
Reputasi Hancur
Ketika perusahaan atau klien mengetahui bahwa Anda menggunakan sertifikat palsu, kepercayaan akan hilang. Reputasi yang sudah dibangun bertahun-tahun bisa rusak hanya dalam sekejap.
Kehilangan Pekerjaan
Banyak perusahaan memverifikasi sertifikat sebelum menerima karyawan. Jika ketahuan memakai sertifikat palsu, Anda bisa langsung dicoret dari proses rekrutmen atau bahkan dipecat jika sudah bekerja.
Cara Mengecek Keaslian Sertifikat BNSP


Sebelum mempercayai sebuah sertifikat, ada baiknya Anda melakukan verifikasi terlebih dahulu. Ini beberapa langkah mudah untuk memastikan apakah sertifikat itu asli atau tidak:
Cek Melalui Situs Resmi BNSP
Kunjungi situs resmi BNSP dan cari bagian “verifikasi sertifikat”. Masukkan nomor registrasi yang tertera di dokumen. Jika tidak ditemukan, berarti itu palsu.
Hubungi LSP Terkait
Jika Anda ragu dengan sertifikat yang dikeluarkan, Anda bisa langsung menghubungi LSP yang bersangkutan.
Tanyakan apakah mereka pernah mengeluarkan sertifikat atas nama tersebut.
Perhatikan Format Fisik Sertifikat
Jangan sepelekan tampilan sertifikat. Cek semua elemen, mulai dari logo, tanda tangan, sampai watermark. Sertifikat asli punya kualitas cetak yang tinggi dan desain yang konsisten.
Kesimpulan
Perbedaan antara sertifikat palsu vs asli BNSP sangat penting untuk diketahui, terutama bagi Anda yang ingin meningkatkan nilai profesional dengan cara yang benar. Sertifikat asli hanya didapatkan melalui proses uji kompetensi resmi oleh LSP yang terakreditasi. Jangan tergiur oleh penawaran instan dan murah tanpa proses.
Menggunakan sertifikat palsu bukan hanya merugikan diri sendiri secara moral dan profesional, tapi juga berpotensi membawa Anda ke masalah hukum. Pastikan Anda memilih jalur yang benar dan membangun karier dengan jujur dan sah.
Jika ragu dengan keaslian dokumen Anda, segera lakukan verifikasi melalui kanal resmi BNSP. Lebih baik mencegah daripada harus berurusan dengan hukum dan kehilangan reputasi.
Pahami dan sebarkan pengetahuan ini agar makin banyak orang sadar akan bahaya sertifikat palsu.
Cara Cek Nomor Sertifikat BNSP


Sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menjadi bukti kompetensi yang diakui secara nasional dan internasional.
Jika kamu sudah mengikuti uji kompetensi dan ingin memastikan keaslian sertifikatmu, penting untuk mengetahui cara cek nomor sertifikat BNSP.
BNSP menyediakan platform online yang bisa digunakan untuk mengecek nomor sertifikat. Berikut langkah-langkah cara cek nomor sertifikat BNSP:
1. Melalui Website Resmi BNSP
Buka situs resmi BNSP di www.bnsp.go.id.
Pilih menu “Verifikasi Sertifikat”.
Masukkan nomor sertifikat yang tertera pada dokumen.
Klik tombol “Cek” dan tunggu hasilnya.
Jika sertifikat asli, akan muncul detail nama pemilik, skema sertifikasi, dan masa berlaku.
2. Menggunakan Sistem SISTER BNSP
BNSP telah mengembangkan sistem SISTER (Sistem Informasi Sertifikasi Profesi) yang memudahkan pengecekan sertifikat secara lebih rinci. Langkah-langkahnya:
Kunjungi sister.bnsp.go.id.
Login menggunakan akun yang telah terdaftar.
Masukkan nomor sertifikat di kolom pencarian.
Hasil verifikasi akan ditampilkan, termasuk status keabsahan sertifikat.
3. Cek Nomor Sertifikat BNSP via QR Code
Sejak 2024, BNSP telah menerapkan QR Code pada setiap sertifikat yang diterbitkan. Cara ini lebih cepat dibandingkan metode manual. Langkah-langkahnya:
Buka aplikasi pemindai QR di ponsel.
Arahkan kamera ke QR Code di sertifikat.
Sistem akan mengarahkan ke halaman resmi verifikasi BNSP.
Jika valid, data sertifikat akan muncul secara otomatis.
Tips Mengurus Sertifikat yang Tidak Terdaftar


Jika setelah melakukan cara cek nomor sertifikat BNSP tidak ditemukan, jangan panik. Ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Pastikan nomor yang dimasukkan benar: Salah ketik bisa menyebabkan sertifikat tidak muncul.
Cek masa berlaku sertifikat: Jika sudah kedaluwarsa, bisa jadi sertifikat tidak lagi tercatat di sistem.
Hubungi LSP atau BNSP: Jika sertifikat asli tetapi tidak terdaftar, segera laporkan ke pihak terkait.
Lakukan pencetakan ulang: Jika sertifikat hilang atau rusak, kamu bisa meminta penerbitan ulang melalui LSP tempat ujian diadakan.
JENIKA AGUNA HARJASA
Pelatihan & Uji Kompetensi Profesi Berlisensi BNSP
(021) 77206483, 7756358, 77201496 (office hours only)
© 2025. PT. Jenika Aguna Harjasa. All rights reserved.
Lisensi TUK: LSP IKN-TUK-131-ID-2024 & Lisensi BNSP-LSP-2019-ID
WhatsApp: +62 812-1983-698
Head Office :


Pelatihan Pendampingan Penyusunan Dokumen Akreditasi Prodi & Perguruan Tinggi BAN-PT
ALAMAT DAN KONTAK
Jl. Talas No. 138, Perumnas Depok Utara, Beji, Kota Depok - 16421, Jawa Barat, Indonesia
LOKASI KAMI
Representative Office :
WhatsApp: +62 821-6529-3038
Pelatihan Bahasa Asing & BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing/Expatriate)
Provider:
Pelatihan Training of Trainer (TOT) KKNI Level 3-6 Berlisensi BNSP
Berkolaborasi dengan:


Hajar Media Group


TRAINING CENTER